-Anatai_Koi
Tato di tangannya
merupakan ciri khasnya. Aku tak peduli. Aku akan tetap menyukai hal itu. Meski
dia sering memperlakukanku dengan kasar dan tidak peduli. Aku berusaha ingin
menyukai tatonya…
Paginya aku berjalan menuju sekolah, yang entah apa
tujuanku ke sekolah. Hanya saja yang ada dipikiranku adalah absenku, absenku..
dan melihat dia apakah absen atau bersekolah. Saat kutaruh tasku di pegangan
kursi, kuberjalan mendekati jendela, berharap dapat melihatnya sedang berjalan
dari lantai bawah. Memang dia datang, menuju kelas… tetapi tato khas-nya itu
menghilang—membekas?
Istirahat berlangsung lumrah dikantin, tetapi dia berdiam
diri diujung kelas, sendiri. Sambil membawa nasi soto kesukannya aku berjalan. Menyapa,
“Hai!” dan dia hanya tersenyum.
“Kenapa diem??” Tanyaku.
“Ada apa tuh bawa nasi
soto…, buat Ari yah?”
.Senang, dia masih sopan
padaku, memanggil dirinya dengan sebutan “Ari”. Aku senang dia sudah tidak
kasar lagi. Memandangnya, begitu tenang.
“Wezz! Jangan melamun.
Kesamber petir loh…!” Ucapnya mengancam.
“Idih! Nih, pokoknya ini
itu nasi soto yang masih hangat” Jawabku, dengan kata “masih” yang agak
panjang.
“Buat Ari?” Tanya sudah
gembira.
“Pengennya…??” Akupun
meliriknya dengan kedipan mata dan tersenyum. Diapun segera mengambil mangkuk
nasi soto itu dan memakannya lahap.
Kami bercanda setelahnya.
Tidak ada yang salah dengan momen ini.., sangat sempurna.
Malamnya aku mandi dan memakai baju tidur. Sambil
mengelap rambut yang basah dengan handuk, aku membuka kotak hitam yang berisi
tinta-tinta hitam… bertanya-tanya dalam hati, “kemana tato khas-nya itu?”.
Bayangan wajahnyapun sekilas terlewat, mengatakan esok’kan menanti, tidurlah…
Tidurku. Malamku. Malam
yang indah dan begitu terang dengan kelembutan cahaya rembulan. Aku
memimpikannya, kita berjalan di tengah hutan dengan taman bunga ditengahnya,
kemudian dia berkata “maaf” untuk perasaanku padanya… ari sedang menanti hati
perempuan, hati perempuan yang begitu tulus dan suci, dibanding aku yang hanya
dianggap “kenal” saja.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar